Perajin Kubah Masjid di Masa Pandemi: Meski Sepi Order Tapi Tetap Jalani Demi Kepuasan Batin

Para perajin kubah di Kota Semarang tak kuasa mengelak dampak dari Pandemi C

Satu beduk di sebuah Masjid di Semarang yang membeli dari Yusuf Iswadi. Beduk itu merupakan karya kerabatnya dari Magelang, Senin (28/12/2020). 
ovid-19.

Seperti bidang lainnya, pandemi Covid-19 mempengaruhi penjualan kubah.  Tetapi hal itu tak menjadi masalah berarti bagi Yusuf Iswadi, seorang pengrajin kubah di Kota Semarang. 

“Namanya usaha ada ramai juga sepi, yang penting berkarya nanti ada jalannya sendiri,” terangnya kepada , Senin (28/12/2020).

Dia mengaku, sudah menggeluti bidang pembuatan kubah selama 21 tahun. 

Baca juga: Butuh tenaga kerja terbaik untuk bisnismu? Cari di sini!

Sebelum pandemi, mampu menjual kubah ukuran di atas 1 meter sebanyak 10 unit tiap tahun.  Sekarang selama pandemi hanya mampu menjual 1 unit. 

Harga kubah ukuran itu dibanderol Rp 4 juta.  “Turunnya sampai 90 persen,” katanya.

Selanjutnya, kata dia, untuk kubah ukuran di bawah 1 meter mampu menjual 300 unit pertahun. 

Kini dia hanya mampu menjual 41 unit.  Harga kubah ukuran tersebut seharga Rp 450 ribu. 

“Kalau yang kecil masih lumayan kami mampu menjual 13,6 persen dari total omzet. Tentu bersyukur masih ada yang beli,” bebernya. 

Dia mengatakan, kubah karyanya ada yang dijual langsung ke konsumen atau dibeli oleh toko bangunan.  Hasil karyanya tersebar hampir di seluruh daerah Jawa Tengah. 

“Kalau soal harga saya standar, keuntungan bukan nomor satu, yang nomor satu itu kualitas.  Apalagi ini berkaitan dengan tempat ibadah,” ungkapnya. 

Bahkan menurutnya, bidang yang dia geluti bukan menyoal bisnis.  Dia merasakan ada kepuasan batin sendiri.  Contohnya, ketika dia mampir untuk salat di sebuah Masjid di Magelang. 

Masjid itu pernah memakai jasanya saat membuat kubah.  Ketika itu dia merasa ada kepuasan batin. 

sumber:  https://jateng.tribunnews.com/2020/12/28/perajin-kubah-masjid-di-masa-pandemi-meski-sepi-order-tapi-tetap-jalani-demi-kepuasan-batin.