Kisah Perajin Kubah Masjid di Jombang yang Makin Berkurang Jumlah Pesanannya

Kerajinan mahkota kubah di Desa Janti, Kecamatan Jogoroto, tergolong eksis hingga sekarang. Hanya saja, jumlah pesanan yang masuk kali ini relatif menurun dibandingkan tahun lalu.

Teng…teng…teng…bunyi sebuah besi dipukul cukup lantang terdengar dari sebuah rumah di Dusun/ Desa Janti, Kecamatan Jogoroto. Sosok pria paro baya kemudian memotong plat stainless untuk ditempatkan pada sebuah kerangka yang sudah didesain sedemikian rupa. Itulah aktivitas Imam Mutaqin, salah seorang perajin mahkota kubah.

”Saya memulai usaha ini sejak 2016 dan bisa bertahan sampai sekarang,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Jombang, kemarin. Pria perantauan asal Ciamis Jawa Barat ini lantas bercerita sebelum memulai usaha mahkota kubah, sebelumnya ia melayani pembuatan kaligrafi. Seiring berjalannya waktu, ada permintaan mahkota kubah dari salah seorang pelanggan. ”Akhirnya membuat mahkota kubah musala dari bahan logam stainless,’’ terangnya.

Setiap menjelang Ramadan hingga lebaran, ia banyak menerima pesanan dari berbagai daerah. Namun, permintaan mahkota kubah tahun ini relatif menurun jika dibandingkan tahun lalu. Selama Ramadan tahun ini ia hanya mendapat empat pesanan kubah masjid. Berbeda dengan tahun lalu yang mendapatkan 15 pesanan kubah. “Kalau tahun ini menurun, faktornya apa kurang begitu paham,’’ tambah dia.

Satu unit mahkota kubah, bisa diselesaikan dalam waktu dua hingga tiga hari. Harga untuk satuan kubah masjid buatannya juga bersaing, mulai harga paling murah dengan ukuran paling kecil Rp 300 ribu hingga Rp 3,5 juta. ”Kalau ramai sekali dalam sebulan bisa menyelesaikan 20 hinga 25 unit mahkota kubah. Tapi kalau sepi 4-5 buah,’’ jelasnya.

Ia menyebut, pesanan kubah masjid rata-rata berasal dari luar kota. Selain lokal Jombang, juga ada dari Sidoarjo, Surabaya, Malang, Banyuwangi dan Lamongan. Untuk menjaga kualitas kubah, Imam sengaja menyelesaikan pekerjaannya seorang diri.  Dengan bahan plat stainless, mahkota kubah bikinannya bisa bertahan hingga puluhan tahun. ”Bisa bertahan puluhan tahun,’’ pungkas Imam. (ang/bin/riz)

sumber: https://radarjombang.jawapos.com/berita-daerah/661029370/kisah-perajin-kubah-masjid-di-jombang-yang-makin-berkurang-jumlah-pesanannya